New year become a reminder for me, how time flies so fast and here I am, still no baby..
November kemarin ini, jadwal haidku mundur sampai 14 hari.. Selama 14 hari itu juga aku memperlakukan diriku seperti Ibu Hamil.. GR setengah mati.. karena biasanya haidku on time banget.. jadi sampai bisa telat itu "sesuatu" banget untuk aku dan Suamiku.. Tapi yaa, ternyata di hari ke 47, haid juga deh.. -__-!
Aku putuskan untuk memulai konsultasi kembali dengan Dokter Kandungan, rasa penasaran dan kesal karena ketidaktahuan tentang penyakit ini udah meluap-luap. I want answer! Kenapa belom hamil-hamil?
Hasil HSG kedua tuba normal, bentuk rahim bagus, tidak ada kista atau miom.
Sperma analisis suami pun normal dan bagus.
Aku dan suami sudah menjalakan pola makan dan hidup sehat sejak 3 tahun lalu.
Konsumsi vitamin dan buah-buahan. You named it!
We've done many things, but here we are... going no where! It sucks!
Setelah mendapat referensi dari blogger-blogger, aku putuskan untuk konsultasi langsung dengan Dokter yang ahli penyakit rahim (Onkologi). Pilihan jatuh pada Dr, H Chamim SpOg, (K) Onkology. Aku kejar beliau jam praktek di Hari Selasa di RSIA Brawijaya Women and Children Hospital. Tepat hari pertama aku haid. Dokternya welcome dan mau diajak konsultasi (ini berasa banget lho, setelah sebelumya aku ganti-ganti dokter, Dr Chamim yang paling welcome dan enak diajak ngobrol).
Hasil USG TransV normal, beliau tidak melihat adanya kista atau miom. Diagnosa dari beliau aku mengidap Endometriosis. Gejala yang aku rasain selama ini memang merujuk kearah situ sih. Dari SMA setiap haid pasti nangis-nangis kesakitan. Tapi apa? Teman-teman, guru dan mamaku sekalipun mereka cuma bilang "biasa itu nyeri haid, ga masalah, istirahat ajah"... x_x! Akupun baru tau Endometriosis mengganggu kesuburan itu ya baru-baru 4 tahun ini aja setelah menikah.. Kekurangan informasi dan sosialiasasi menyebabkan banyak wanita yang sudah terlanjur parah Endo nya dan akhirnya ga bisa hamil.. *moga-moga aku belom terlambat yaa.
Tapi sumpah aku senang banget akhirnya bisa ketemu dokter yang dengan tegasnya bilang aku Endometriosis dan beliau memberikan 2 jalan yang harus dilakukan setelah Suami test sperma lagi.
1. Kalau hasilnya bagus, berarti aku wajib LO.
2. Kalau hasilnya kurang bagus, ada kemungkinan aku ga usah LO, Suami dan aku sama-sama dikasih vitamin, lalu bisa Inseminasi. Tapi untuk hasil maksimal, baiknya aku LO sembari Suami diterapi.
Aku dan Suami sepakat apapun hasil test sperma suami nantinya, aku akan tetap LO. Suami mempertimbangkan kesehatan aku dulu. Supaya haidnya ga sakit lagi dan sukur-sukur setelah LO kesuburan aku bisa meningkat dan program Inseminasinya berhasil. Who knows? Bismillah....
Minggu depannya Suami test sperma di Prodia. Biayanya 283rb. Ngasih sampel jam 10 pagi, bisa diambil jam 4 sore. Karena itu hari Sabtu, waktunya aku dan suami pacaran, nonton makan jalan-jalan.. jadinya hasil sperma analisisnya baru aku ambil di hari Senin (today).
And guess what???
Hasilnya sama dengan test tahun lalu.. Normozoospermia alias normal. Bahkan nilai sperma yang bergerak majunya itu membaik dibanding tahun lalu. Sekarang jumlahnya 80%, tahun lalu 50%. Berarti fix sudah, masalah ga hamil-hamil ini memang sepenuhnya ada di aku.. -__- Sedih juga sih.. walau ga kaget.. aku udah feeling sejak 2 tahun lalu.. It must be me karena setiap haid selalu sakit dan dalam keseharian aku termasuk low energy alias cepet cape.. dan ini udah berlangsung dari aku SMA.. sampai dapat julukan dari teman-teman... aku ini Miss Boyo (dikit-dikit cape)... Nah sekarang baru kebukti deh, teman-teman emang bener.. emang aku cepet cape karena mengidap Endo... hormon ga seimbang, PMS hebat, dsb... Cuma bisa narik nafas aja.... berusaha ikhlas nerima kenyataan... dan berusaha semampunya selagi mampu....